Hidup Sempit
Marilah kita
selalu bersyukur kehadirat Allah, memuji-Nya dengan pujian yang terbaik, atas
segala limpahan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Semoga Allah mengilhamkan
kepada kita ketaqwaan, kesadaran bahwa semua perintah-Nya hanyalah ungkapan kecintaan-Nya
agar kita bahagia di dunia dan akhirat, dan segala larangannya adalah penjagaan
agar hanya keselamatan yang selalu kita alami. Amin.
Apalah artinya
panjangnya umur, bertambahnya kekayaan, kenaikan derajat di hadapan manusia,
popularitas dan semua gemerlap kemajuan dunia jika kita tidak berbahagia di
dalamnya, ketika kita hidup dengan dada yang sesak, hati yang keruh dan semua
terasa menghimpit. Maka Allah mengingatkan dalam surah Tha Ha ayat 124
وَمَنۡ اَعۡرَضَ
عَنۡ ذِكۡرِىۡ فَاِنَّ لَـهٗ مَعِيۡشَةً ضَنۡكًا وَّنَحۡشُرُهٗ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ
اَعۡمٰى
Yang
artinya ''Dan barangsiapa berpaling dari peringatanku, maka sungguh, dia akan
menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat
dalam keadaan buta."
Yang dimaksud yakni
kehidupan yang sempit di dunia. Maka tiada ketenangan baginya dan dadanya tidak
lapang, bahkan selalu sempit dan sesak karena kesempitannya, walaupun pada
lahiriahnya ia hidup mewah dan memakai pakaian apa saja yang disukainya,
memakan makanan apa saja yang disukainya, dan bertempat tinggal di rumah yang
disukainya. Sekalipun hidup dengan semua kemewahan itu, pada hakikatnya hatinya
tidak mempunyai keyakinan yang mantap dan tidak mempunyai pegangan petunjuk,
bahkan hatinya selalu khawatir, bingung, dan ragu. Dia terus-menerus tenggelam
di dalam keragu-raguannya. Hal inilah yang dimaksudkan dengan penghidupan yang
sempit.
Menurut para ulama berdasarkan dalil-dalil
yang dijadikan rujukannya, setidaknya ada lima kunci meraih ketenangan dan
kelapangan hati, diantaranya:
Pertama, yang menjadi kunci utama ketenangan
dan kelapangan hati adalah taat kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Sebagaimana
kita ketahui, taat kepada Allah merupakan salah satu sifat orang yang beriman
dan bertakwa kepada Allah.
Kedua, kunci penenang dan pelapang hati yang
kedua adalah berdzikir dan selalu mengingat Allah Dzat yang maha menciptakan.
Bahkan, lebih luas lagi, selain dzikir dengan asma dan sifat- sifat-Nya,
kategori dzikir disini mencakup dzikir mengingat kekuasaan, ciptaan, dan
aturanaturan-Nya, ancaman-ancaman-Nya, serta tanda-tanda kebesaran-Nya.
Kunci yang ketiga untuk meraih ketenangan dan
kelapangan hati adalah bertaubat dan berserah diri kepada Allah. Setiap manusia
pasti berbuat dosa dan kesalahan. Obatnya adalah bertaubat kepada Allah. Orang
yang berdosa kemudian bertaubat ibarat orang yang kotor kemudian mandi. Hal itu
harus segera dilakukan, jangan menunggu dosa itu berkarat dan berakibat
mengeraskan hati.
Kunci yang keempat penenang hati adalah
memperdalam ilmu Allah. Tak bisa disangkal, sempitnya hati kita akibat
kurangnya ilmu Allah dalam hati kita. Maka salah satu kunci penting meraih
ketenangan hati adalah mendalami ilmu-ilmu-Nya. Sebab, dengannya hati kita akan
tenang dan terang dari gelapnya kebodohan. Karena itu, selagi ada waktu,
tuntutlah ilmu Allah. Perdalamlah ilmu Allah, niscaya hati kita akan lapang dan
terang. Ingatlah, ilmu itu cahaya yang selalu menerangi pemiliknya sekaligus
menuntunnya ke jalan keselamatan.
Yang terakhir, kunci kelima ketenangan hati
adalah sering menolong sesama. Orang yang sering menolong kesulitan orang lain,
maka akan ditolong oleh Allah. Siapa saja yang membukakan atau membantu
menyelesaikan kesulitan sesama muslim, maka Allah akan menghilangkan
kesulitannya pada hari Kiamat. Bukanlah ketika mendapat pertolongan orang lain,
hati kita menjadi senang? Maka itu pula yang dialami orang lain saat ditolong
oleh kita. Maka mulai dari sekarang, perbanyaklah membantu dan mempermudah
urusan orang lain, sepanjang bantuan dan kemudahan itu baik baginya, dan baik
juga bagi yang memberi kemudahan dan bantuan.
Komentar
Posting Komentar