Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Tuhan, di mana Engkau?

Gambar
Begitu banyak interpretasi akan Tuhan dan agama. Di dunia  ini ada 4200 agama. Pada akhirnya, ada yang  menarik kesimpulan bahwa kebenaran, bahkan Tuhan pun, merupakan suatu hal yang subjektif. Semua dunia hanya ada karena kita ada. Selama kita belum lahir atau sudah mati, maka dunia itu tidak ada. Semua salah-benar, baik-buruk, itu hanya ada di pikiran masing-masing.  Inikah pikiran solipsis? Pembicaraan akan Tuhan akan terus diperdebatkan. Apakah Ia benar-benar ada atau tidak. Pemikiran2 ini lah yang pada akhirnya memengaruhi kehidupan manusia. Bagaimanapun, keputusan seseorang dalam memersepsikan Tuhan, kembali lagi pada masing-masing individu. Tidak ada seorang pun yang dapat memaksakan kehendak mereka terhadap keputusan yang diambil. Pada akhirnya pun, penjelasan mengenai konsep Tuhan akan berbeda-beda. Hal ini bergantung dari pendekatan yang digunakan. Apakah melalui pendekatan teis, atau non teis.

Semoga Semua Makhluk Berbahagia

Gambar
Renungan Dini Hari Apa pun yang kita inginkan pastinya kita berharap semoga akan menjadi kenyataan. Siapa pun pasti menginginkan kehidupkan yang indah dan menyenangkan. Namun kehidupan itu tak selalu indah seperti yang kita inginkan. Kehidupan itu tak seindah dengan apa yang kita bayangkan. Saat itulah kita harus bisa menerima kenyataan, seperti apa pun kenyataan hidup kita, kita harus bisa menerimanya. Ingatlah bahwa hidup akan terasa indah bukan hanya karena kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Namun ketika kita mampu menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan kita, maka di saat itu lah kita merasakan kebahgaiaan dan ketenangan.  Ikhlaslah menerima apa pun yang terjadi di dalam hidup kita. Senoga semua makhluk berbahagia.

Berbahagialah dengan kebahagiaan saudaramu.

Gambar
Seringkali dengan mudah kita melontarkan kritik jelek pada orang lain, bukan kritik konstruktif. Saat melihat penampilannya yang tidak sesuai dengan selera kita, kita langsung menilai jelek orang tersebut. Ya,  menghakimi sebagai sesuatu yang negatif. Kebiasaan menilai orang dari penampilannya sudah melekat dalam diri sebagian besar orang. Ketika kita melihat orang yang berbeda dari kita, kita secara spontan mencibirnya, menganggapnya aneh, tabu,  kemudian memandangnya remeh, murah.   Sebagai manusia, kita memang tempatnya salah dan lupa. Namun kegiatan mencibir orang bukan berarti layak dianggap sebagai sarapan pagi yang menyenangkan. Padahal kita tidak pernah tahu apapun tentang orang lain yang pernah kita sindir tersebut. Ingat, kita sebagai manusia tidaklah sempurna. Kamu yang terlalu sibuk mengurusi hidup orang lain sampai lupa tentang dirimu sendiri. Daripada sibuk mengomentari kekurangan yang dimiliki orang lain, lebih baik jika kamu perbaiki dulu kekurangan yang ada pada

Renungan Siang

Gambar
Tiap kita selesai memilih dalam hidup ini, kita akan menjalani suatu fase. Dan setelah fase itu selesai, akan tiba lagi saatnya bagi kita untuk memilih lagi. Begitu seterusnya.  Ternyata kita dihadapkan dengan kepentingan2 dan pendapat2 yang ada di sekitar kita. Ketika masih usia anak2 sama sekali tidak ikut memilih karena memang mereka belum benar2 mampu berfikir untuk mengambil pendapat. Sehingga orang tuanya lah yang memilihkan jalan.  Tiap bertambah usia, kita semakin memiliki peran dalam memilih jalan kita sendiri. Pelan2. Mulai punya pendapat. Hingga akhirnya benar2 lepas dan mandiri. Namun lagi2 dan p ada akhirnya, kita pun sadar kita ini hanya menjalani sebuah skenario cerita.  Kita tidak pernah bisa memaksakan apa yang tidak menjadi jalan kita. Kita kadang kepeleset bahkan terperosok, namun itulah lakon hidup ini yang penuh abu-abu.  Pada lain sisi, kita tidak memiliki hak untuk menentukan hidup kita. Dan yang kita mampu, hanya sebatas membuat rencana.

Tuhan Personal dan Tuhan Impersonal

Gambar
Tuhan Personal dan Tuhan Impersonal Tuhan Personal Budi Munawar Rahman mendefenisikan Tuhan personal adalah pandangan yang menyatakan bahwa Tuhan seperti manusia dalam artian memiliki pribadi. Konsep tentang Tuhan personal adalah konsep tentang Tuhan sebagai The Other  yang berbeda secara diametral dengan semesta. Dengan demikian posisi Tuhan diposisikan secara  vis a vis  dengan makhluknya. Tuhan personal adalah Tuhan yang transenden dan cenderung memproyeksikan Tuhan sebagai obyek yang antropomorphis. Konsep tentang Tuhan personal biasanya dianut oleh kalangan agama yang memahami teks-teks teologis secara literer. Alfred North Whitehead dalam membahas konsep Tuhan personal, membaginya ke dalam dua pandangan, yaitu pandangan agama semitik dan pandangan kaum pantheis. Whitehead mengulas konsepsi Tuhan yang personal dalam pandangan agama semitik, yaitu pandangan tentang Tuhan sebagai pribadij, individu yang personal, yang keberadaanNya merupakan fakta metafisik yang paling