Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

ALAM SEBAGAI PERSEPSI DI OTAK

Gambar
REALITA TERCITRA DI OTAK Semua informasi yang kita punyai tentang dunia luar bersumber hanya dari panca indera yang kita miliki. Dunia yang kita pahami terdiri atas : apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dicium oleh hidung, dirasakan oleh lidah dan disentuh oleh tangan kita. Ya.  Manusia bergantung hanya kepada lima indera itu semenjak lahir. Itulah mengapa, ia hanya mengetahui dunia luar hanya sebatas yang diberikan melalui panca indera ini. Misalkan mata,  baaimana Kita dapat Melihat ? Proses melihat terjadi secara bertahap, pada saat melihat, kumpulan cahaya yang disebut foton bergerak dari benda menuju mata. Dan menembus lensa dimana foton ini dibelokkan dan difokuskan menuju ke retina yang terletak dibelakang mata. Di sini cahaya dirubah menjadi sinyal2 listrik dan kemudian diteruskan oleh sel2 saraf ke pusat pengelihatan di bagian belakang otak. Proses melihat sesungguhnya terjadi di pusat tersebut yang berada di otak. Segala pemandang

Menembus Ruang dan Waktu

Gambar
Fisika Quantum,  Menembus Ruang dan Waktu Tidak mudah memahami artikel Fisika Kuantum, Tapi karena ahli-ahli fisika kuantum menyimpulkan beberapa hal, yang belum lazim kita dengar,  maka lahirlah artikel kompilasi copy paste, semoga ada manfaatnya bagi anda. Beberapa kesimpulan para ahli Fisika Kuantum antara lain : 1. Segala yang ada di dunia ini bukan berasal dari benda padat tapi berasal dari ruang hampa, yang berupa energi yang tak tampak dan bergetar. Segalanya yang kita  lihat bukanlah benda padat seperti yang terlihat. 2. Setiap benda padat terdiri dari molekul-molekul dan molekul-molekul itu terdiri dari atom-atom. Seluruh dunia fisik dimana kita  berada termasuk diri kita sendiri adalah terdiri dari bukan apa-apa kecuali energi yang bergetar. Fenomena ini mencipatakan sebuah illusi yang membuat persepsi yang seolah-olah benda padat itu merupakan  kenyataan, padahal sebenarnya bukan. 3. Para ilmuwan menemukan bahwa realitas obyektif (kenyataan) sesungguhnya tidak lebih