Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Ada 4 Permata

Gambar
  Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk yang indah, juga diberi perangkat lunak yang sempurna, seperti akal pikiran, rasa, dan karsa (kehendak). Manusia berbeda dari makhluk Allah lainnya. Malaikat diciptakan hanya memiliki akal tanpa syahwat. Sementara hewan dibekali syahwat tanpa akal. Manusia diciptakan dengan segala sesuatu yang dikaruniakan kepada malaikat dan hewan, yakni berupa akal pikiran dan hawa nafsu. Manusia bisa menjadi seperti malaikat jika tunduk patuh pada Allah, bisa juga seperti hewan karena hanya mementingkan keinginan nafsunya. Sebagai makhluk ciptaan dalam bentuk terbaik, manusia dikaruniai empat hal sebagai permata dirinya. Empat permata ini disebutkan Rasulullah dalam hadistnya:   أَرْبَعَةُ جَوَهِرَ فِيْ جِسْمِ بَنِيْ اَدَمَ يُزَلُهَا اَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ اَمَّا الْجَوَاهِرُ فَالْعَقْلُ وَالدِّيْنُ وَالْحَيَاءُ وَالْعَمَلُ الْصَّالِحُ “Ada empat permata dalam tubuh manusia yang dapat hilang karena empat hal. Empat permata tersebut ad

Raih Kemenangan (Khutbah Idul Fitri)

Gambar
  Sejak tadi malam hingga saat ini, di setiap tanggal 1 Syawal kaum Muslimin seluruh dunia mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil, mengungkapkan rasa dan persaksian, bahwa Dialah Rabb yang Maha Agung, sekaligus menyadarkan kepada setiap hati yang beriman, betapa lemahnya manusia dihadapanNya dan betapa kuasa dan perkasanya Dia Yang Maha Agung itu dihadapan seluruh makhluk-Nya. Harta, jabatan, kemuliaan yang disandang oleh siapapun di dunia, tiadalah berarti sama sekali bila disandingkan dengan keagungan Allah SWT., Alla-hu Akbar. Alla-hu Akbar. Alla-hu Akbar. Wa lilla-hil Hamd. Suasana syahdu menyadarkan kita kepada hakikat penciptaan dan pemeliharaan: bahwa Dia adalah pencipta diri ini, dari mulai keberadaannya hingga keadaannya. Siang dan malam digerakkan dan didiamkan olehNya. Alam semesta berada dalam kendaliNya. Jikalau kesadaran seperti ini terpelihara dalam hati kita,  niscaya tidak ada diantara kita menjadi orang sombong, iri, dengki dan hasud kepada sesama manusia, bebal,

Menjelang 17 Agustus

Gambar
  Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari siapa pun. Bukan pula hadiah dari penjajah. Juga tidak dibantu oleh negara mana pun. Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa ini murni adalah rahmat Allah yang diikhtiarkan melalui perjuangan berdarah-darah serta pengorbanan nyawa dan harta dari para pendahulu kita. Sungguh benar apa yang dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Para pahlawan dan pejuang kemerdekaanlah yang mengerahkan daya upaya dan ikhtiar, dan Allah-lah yang menentukan dan memberikan kemenangan. Allah adalah pencipta segala sesuatu. Allah yang menghendaki terjadinya segala sesuatu. Allah-lah yang mencurahkan dan menganugerahkan rahmat kemerdekaan kepada kita semua. Alhamdulillah, ikhtiar para pendahulu kita diiringi rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Sehingga kemenangan dan kemerdekaan pada akhirnya dapat diraih. Mudah-mudahan para pahlawan yang telah berjuang untuk Islam dan Indonesia di bumi

Bersabarlah

Gambar
  Sabar adalah adat kebiasaan para nabi dan rasul. Sabar adalah permata yang menghiasi kehidupan para wali. Sabar adalah mutiara bagi orang-orang shalih. Sabar adalah cahaya penerang bagi siapa pun yang menapaki jalan menuju kebahagiaan abadi di akhirat.  Menurut Imam al-Ghazali, kata sabar dan berbagai kata turunannya disebutkan di lebih dari tujuh puluh tempat dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah firman Allah ta’ala: وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُونَ (النحل: ٩٦)   Maknanya: “... Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS an-Nahl: 96).   Juga firman Allah ta’ala:   سَلَـٰمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَىٰ الدَّارِ (الرعد: ٢٤)   Maknanya: “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu” (QS ar-Ra’d: 24). Secara istilah, sabar yakni menahan diri dari berbagai macam bentuk kesulitan, kesedihan ata

Akhir Ramadan

Gambar
  Ramadhan insya Allah berakhir hari ini. A da banyak pelajaran yang kita peroleh dari sekolah Ramadhan ini. Lapar dan dahaga Pelajaran yang paling minimal yang dapat dipetik dari Ramadhan adalah lapar dan dahaga. Ini pelajaran yang paling rendah. L apar dan dahaga itu tidak enak. Terbayang oleh kita saudara-saudara kita yang ditimpa musibah sehingga mereka tidak dapat makan dan minum senikmat kita. Mohon kita bedakan mereka ini dengan orang-orang malas yang tidak mau bekerja. Masih banyak saudara kita yang meski telah berusaha, akan tetapi masih kesulitan mendapatkan makanan. Kemampuan mengendalikan diri sendiri Kita sebenarnya memiliki kemampuan m engendali k an diri yang luar biasa. Ketika kita meniatkan untuk melakukan sesuatu, maka niat tersebut dapat terlaksan a . Bayangkan, kita melakukan puasa selama sebulan hanya karena niat! Kita tidak makan, minum, merokok, dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa hanya karena sebuah niat! Kita tidak mencela orang, menjelek-jele

Ramadan Bagian ke Tiga

Gambar
  Segala puji dan syukur mari senantiasa kita panjatkan hanya untuk Allah Swt., Tuhan semesta alam yang berhak diibadahi. Dari Allah, kita semua mendapatkan limpahan nikmat dan rezeki dengan segala bentuknya. Mulai dari nikmat iman, Islam, kesehatan, hingga kesempatan untuk bertemu dan beribadah di bulan Ramadan. Atas izin Allah, kita sekarang telah memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Artinya, kita sedang berada di waktu utama bulan penuh berkah tersebut. Di waktu inilah waktunya kita untuk semakin menunjukkan ketaatan kita melalui berbagai ibadah. Nabi Muhammad saw memberikan penjelasan dan teladan tentang cara memperlakukan akhir Ramadan. Beliau sangat bersungguh-sungguh di 10 hari terakhir Ramadan sebagaimana dalam hadits yang artinya "Rasulullah saw, apabila memasuki sepuluh hari (yang terakhir di bulan Ramadan), beliau menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan kainnya.” Kata 'mengencangkan kain' pada hadis tersebut sebagian ulama mem

Syukur Kemerdekaan

Gambar
  Bulan ini adalah bulan yang sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesia, di mana bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari para penjajah. Hal tersebut mengingatkan kita untuk bermuhasabah, berintrospeksi diri. Dari Syadad bin Aus ra, dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda: الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ, وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ “Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang mengevaluasi dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya, sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Swt .” (HR Tirmidzi) Jika suatu bangsa ingin sukses, maka sudah seharusnyalah kita mengintrospeksi diri bagaimana perjuangan para ulama terdahulu beserta para santrinya dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Perlu diketahui bahwa para pahlawan tidak hanya raga yang mereka korbankan, akan tetapi jiwa, tenaga, fikiran, semua mereka ker