3 Amalan
Bumi yang
kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang dan ada malam. Roda
kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti. Kadang naik kadang turun. Ada suka
ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci.
Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup. Oleh sebab itu, agar tidak
terombang-ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan
hidup kita harus memiliki pegangan dan amalan dalam hidup.
Tiga amalan
baik tersebut adalah Istiqomah, Istikharah dan Istighfar. Pertama, Istiqomah
yaitu kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya
istiqomah ini sampai Nabi Muhammad SAW berpesan kepada seseorang seperti dalam
Al-Hadits:
يارسول
الله! قل لي في الاسلام قولا, لا أسأل عنه أحدا غيرك؟. قال: “قل آمنت
بالله ثم استقم
Dari Abi
Sufyan bin Abdullah Radhiyallahu anhu berkata: Aku telah berkata, "Wahai
rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu
bertanya kepada orang lain selain engkau. Nabi menjawab: 'Katakanlah aku telah
beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah'." (HR. Muslim).
Orang yang
istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan dalam menghadapi
tantangan hidup. Orang seperti itulah yang dipuji Allah Swt. dalam Al-Qur'an
surat Fushshilat ayat 30:
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ
اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا
تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
"Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan
bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (QS.
Fushshilat: 30)
Kedua, Istikharah, selalu mohon petunjuk Allah dalam
setiap keputusan. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan
melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang
tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama.
Mengenai
kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad SAW untuk
memberikan rambu-rambu kehidupan, beliau bersabda: Jibril telah datang kepadaku
dan berkata:
يا محمدُ عِشْ ما شئتَ فإنك ميِّتٌ ،
وأحبِبْ ما شئتَ ، فإنك مُفارِقُه ، واعملْ ما شئتَ فإنك
مَجزِيٌّ به
Hai Muhammad
hiduplah sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa
yang engkau sukai tapi engkau suatu saat pasti berpisah juga dan lakukanlah apa
yang engkau inginkan sesungguhnya semua itu ada balasannya. (HR.Baihaqi dari
Jabir).
Ketiga, Istighfar yaitu selalu introspeksi diri dan
mohon ampunan kepada Allah Rabbul Izzati. Setiap orang pernah melakukan
kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap
kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh
karena ia harus diobati.
فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِبْكَٰرِ
Maka bersabarlah kamu, karena
sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan
bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.
Dalam
persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena
kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh
menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan
ekonomi tersebut karena kita kurang bisa melakukan terobosan-terobosan yang
produktif, maka kreativitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan.
Sekali lagi,
tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan
selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak, kita harus
memiliki dan melakukan Tiga amalan di atas yaitu Istiqomah, Istikharah dan
Istighfar. Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa
depan dengan keimanan dan rahmatNya yang melimpah. Amin.
Komentar
Posting Komentar