Introspeksi Diri

 


Marilah kita gunakan momentum ini untuk meningkatkan taqwa kita, merenung dan memperbaiki diri, menjadikan setiap amal ibadah kita lebih bermakna dan lebih konsisten dengan ajaran Islam. Hendaklah kita berkomitmen untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt, meningkatkan kepedulian sosial, dan menyebarkan kebaikan di tengah-tengah masyarakat. Mari kita buktikan bahwa iman kita bukan hanya sekadar diucapkan dengan lisan, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata sehari-hari.  

Introspeksi diri merupakan salah satu kunci penting yang bisa kita lakukan dalam pengembangan pribadi dan spiritual. Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan dan godaan ini, introspeksi diri menjadi aspek yang sangat berguna untuk mengevaluasi tindakan, pikiran, pekerjaan dan tujuan hidup kita semua. Dengan introspeksi diri, kita bisa lebih memahami diri kita sendiri, mengidentifikasi kesalahan yang kita lakukan, dan menentukan langkah-langkah perbaikan untuk masa depan.  

Oleh sebab itu, Allah swt dalam Al-Qur’an memerintahkan orang-orang beriman, untuk senantiasa melakukan introspeksi diri perihal persiapan-persiapan yang akan ia bawa menuju akhirat. Firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ  

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr [59]: 18).  

Ayat tersebut mendorong kita semua untuk secara rutin melakukan introspeksi terhadap tindakan kita, agar kita dapat memperoleh manfaat dan keuntungan di masa depan. Introspeksi diri merupakan langkah penting dalam perbaikan diri dan evaluasi apakah tindakan kita sudah sesuai dengan ajaran syariat Islam.   Dengan melakukan introspeksi, kita akan lebih berhati-hati dalam setiap langkah dan tindakan, karena segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Imam Ibnu Katsir :

 حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا، وَانْظُرُوْا مَاذَا ادَّخَرْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ مِنَ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ لِيَوْمِ مَعَادِكُمْ وَعِرْضِكُمْ عَلىَ رَبِّكُمْ  

Artinya, “Periksalah diri kalian sebelum kalian dihisab. Perhatikanlah apa yang telah kalian kumpulkan untuk diri kalian, berupa amal kebaikan, untuk (dibawa) menuju hari kembalinya kalian (akhirat) dan pertanggungjawaban kalian kepada Tuhan kalian.”  

Rasulullah juga menjelaskan kepada kita semua dalam salah satu haditsnya, bahwa barometer seseorang untuk disebut sebagai hamba yang takwa adalah ketika ia senantiasa melakukan introspeksi diri. Rasulullah bersabda

:   لَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ حَتَّى يُحَاسِبَ نَفْسَهُ  

Artinya, “Seorang hamba tidak bisa disebut (golongan) orang yang bertakwa hingga ia bisa mengoreksi dirinya dirinya.”  

Anjuran untuk melakukan introspeksi diri dalam ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi di atas, menegaskan betapa pentingnya aktivitas ini dilakukan pada setiap waktu dan keadaan. Melalui introspeksi diri, kita semua dapat memperbaiki kekurangan, memperbaiki kesalahan, mengevaluasi kelalaian, mengikis sifat ego, serta melenyapkan sifat mau menang sendiri. Dengan demikian, diharapkan kekurangan, kesalahan, kelalaian, dan sifat egois tersebut tidak akan terulang lagi di kemudian hari.  

Selain menunjukkan betapa pentingnya introspeksi diri, juga menunjukkan bahwa kiat-kiat seperti itu merupakan ciri khas orang-orang yang sukses, yaitu mereka akan terus berusaha melakukan kebaikan demi meraih kenikmatan setelah kematiannya. Rasulullah saw bersabda:

   الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ  

Artinya, “Orang yang sukses adalah mereka yang mengevaluasi (introspeksi) dirinya, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan kepada Allah.” (HR al-Baihaqi).  

Introspeksi diri adalah kunci utama dalam pengembangan pribadi dan spiritual. Introspeksi memungkinkan kita untuk mengevaluasi pikiran, tindakan, dan tujuan hidup kita dengan lebih baik. Dengan cara ini, kita dapat mengidentifikasi kesalahan, kemudian memperbaikinya, dan merancang langkah-langkah perbaikan untuk masa depan,  mempersiapkan diri dengan baik untuk kehidupan yang abadi di kemudian hari. 

Semoga kita termasuk hamba Allah yang rendah hati, mau mengoreksi diri untuk keselamatan kita fiddunya wal akhiroh. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saleh Pribadi dan Sosial

Menyambut Tahun Baru 1446 H

Dalam Perintah Syari'at Ada Kejayaan