Ketiadaan


Pernakah Anda berpikir tentang awal mula?
Apakah mungkin bahwa pada awalnya pernah ada ketiadaan?
Apakah miliaran tahun yang lalu, tidak ada apapun sama sekali?
Barangkali Anda akan mengatakan ini gila dan mengada-ada. Lama sudah aku renungkan, namun tak jua aku dapatkan jawabannya. Jawaban tentang ‘KETIADAAN’. Bahkan jawabannya benar-benar ‘tidak ada’.

Maka akupun menyimpulkan walau hanya untuk sementara bahwa ‘ketiadaan itu benar-benar tidak ada’. ‘Tidak ada’ hanyalah keadaan minus dari sesuatu yang sebenarnya ada. Ibarat menghitung mundur hingga mencapai titik nol dan seterusnya ke minus satu, dua, tiga dan entah sampai ke minus berapa. Akhirnya akupun menyerah dan meyakini bahwa TUHAN telah menciptakan ‘ketiadaan’ sebagai bahan baku ciptaan-Nya, dimana ‘ketiadaan’ itu adalah sesuatu yang tidak ada satu katapun yang mampu mewakilinya selain kata ‘tidak ada’.

Sementara ‘ketiadaan’ itu tidak mungkin ada dengan sendirinya sebagai lawan kata ‘ada’ yang merupakan sifat Tuhan. Meskipun engkau katakan bahwa ‘tidak ada’ itu hanyalah kata untuk mewakili ‘ketiadaan’, namun apapun selain Tuhan adalah ciptaan Tuhan. Jika Tuhan tidak menciptakan, maka apakah gerangan yang ada? Tuhan pun ‘tidak ada’, dalam arti kata tidak ada Tuhan selain Tuhan itu sendiri.

Barangkali untuk menggambarkannya adalah seperti engkau yang sering mengatakan, ‘ini atau itu dulunya tidak ada’, maka dari kata-kata itu engkau dapatkan bahwa awal dari segala sesuatu itu selain Tuhan adalah ‘tidak ada’, tetapi kata ‘tidak ada’ yang melambangkan ‘ketiadaan’ itu adalah juga ciptaan Tuhan.

Mungkin dari sinilah juga berawal pemikiran anti Tuhan. Atheis. Karena mereka tidak menganggap bahwa ‘ketiadaan’ itu juga adalah ciptaan, sehingga mereka mengatakan bahwa Tuhan tidak ada, dan bertuhan kepada 'ketiadaan'. Lalu bagaimana sesuatu yang ‘Tidak Ada’ bisa menciptakan?

Karena ‘ketiadaan’ itu diciptakan, maka ‘ketiadaan’ itu adalah sesuatu yang ‘ada’ karena ia diciptakan. DDengan demikian maka ‘ketiadaan’ sebagai defenisi menjadi ‘tidak ada’ karena ia telah ‘diadakan’ atau diciptakan.

Akhirnya akupun sampai kepada pemikiran bahwa makhluk yang pertama kali diciptakan Tuhan adalah ‘ketiadaan’. Karena itu Tuhan lalu mengajarkan kepada ciptaan-Nya bahwa ‘Tidak Ada Tuhan Selain Dia’. Adapun adanya Tuhan tidak mungkin bergantung pada adanya ciptaan termasuk ‘ketiadaan’, karena Tuhan itu ‘Maha Ada’, yang jika engkau telah sampai pada-Nya, maka engkau akan kembali kepada asalmu, yaitu ‘KETIADAAN, dimana engkau ‘TIDAK ADA’, ketika TUHAN berkata ‘Tidak ada TUHAN selain AKU’.
Apakah kamu ikut gila?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadapi...

AMALAN

Al Ghazali, Empat Golongan