Menembus Ruang dan Waktu

Fisika Quantum,  Menembus Ruang dan Waktu

Tidak mudah memahami artikel Fisika Kuantum, Tapi karena ahli-ahli fisika kuantum menyimpulkan beberapa hal, yang belum lazim kita dengar,  maka lahirlah artikel kompilasi copy paste, semoga ada manfaatnya bagi anda.

Beberapa kesimpulan para ahli Fisika Kuantum antara lain :
1. Segala yang ada di dunia ini bukan berasal dari benda padat tapi berasal dari ruang hampa, yang berupa energi yang tak tampak dan bergetar. Segalanya yang kita  lihat bukanlah benda padat seperti yang terlihat.
2. Setiap benda padat terdiri dari molekul-molekul dan molekul-molekul itu terdiri dari atom-atom. Seluruh dunia fisik dimana kita  berada termasuk diri kita sendiri adalah terdiri dari bukan apa-apa kecuali energi yang bergetar. Fenomena ini mencipatakan sebuah illusi yang membuat persepsi yang seolah-olah benda padat itu merupakan  kenyataan, padahal sebenarnya bukan.
3. Para ilmuwan menemukan bahwa realitas obyektif (kenyataan) sesungguhnya tidak lebih dan hanyalah merupakan ilusi.
4. Saat Roh menguasai tubuh fisik secara sempurna maka dalam diri manusia tersebut berlaku hukum Fisika Quantum. Dalam hukum fisika quantum tidak ada lagi jarak dan waktu. Dan alam semesta ini hanyalah vibrasi energi.
5. Ilmuwan telah membuktikan dalam “teori kuantum superposisi”,  bahwa suatu benda bisa berada di dua dimensi  yang berbeda pada waktu yang sama.
6. Kesadaran kuantum adalah teori kesadaran yang mendasari keterhubungan semua orang dan segala sesuatu dan didasarkan pada fakta bahwa medan kuantum dapat menjangkau segala sesuatu bahkan yang jauh di ruang angkasa.
7. Pada kecepatan cahaya, masa lalu, masa kini, dan masa depan semua bisa ada secara bersamaan. Jika seseorang bisa melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya, mereka akan menjadi abadi.
8. Manusia bergerak menuju suatu tingkatan kesadaran yang semakin tinggi dan pada akhirnya berada dalam posisi paralel / selaras dengan sumbernya. Manakala keselarasan itu terjadi, hal yang ada dalam alam pikirannya, bisa terwujud berupa  materi.
9. Waktu mengalir baik maju dan mundur secara simetris dan relatif – sebuah konsep yang membuat perjalanan waktu menjadi mungkin.
10. Lanza berpendapat bahwa beberapa alam semesta dapat eksis secara bersamaan. Dalam satu alam semesta, tubuh bisa mati. Dan di dimensi yang lain kesadaran terus ada,  kemudian  bermigrasi ke alam semesta ini. Ini berarti bahwa orang mati saat bepergian melalui terowongan yang sama berakhir tidak di neraka atau di surga, tetapi di dunia yang sama yang ia pernah huni (berreinkarnasi)
11. Lanza juga berpendapat bahwa kehidupan tidak berakhir ketika tubuh mati,
12. Teori biocentrisme   menyiratkan bahwa kematian kesadaran sama sekali tidak ada., Umumnya orang mengidentifikasikan  dirinya dengan tubuh mereka, maka ketika tubuhnya mati, mereka mengira kesadarannya juga mati. Tubuh pasti akan binasa, cepat atau lambat, tetapi  kesadaran abadi
13. Fisika quantum juga menegaskan bahwa setiap interaksi antara individu dengan semua makluk akan mempengaruhi segala sesuatu di alam semesta ini.

Apa itu Fisika Kuantum
Didalam dunia fisika terdapat dua pandangan, fisika klasik (Newtonian), dan fisika modern (Fisika Quantum). Fisika Newtonian mengkonsentrasikan pikirannya kepada benda solid, atau yang bisa dilihat sehari-hari. Sedangkan fisika Quantum memulai observasinya pada benda-benda yang sangat kecil, yang lebih kecil dari atom, yang tidak bisa dilihat oleh mata. Dari berbagai macam penelitian, di temukan hal yang menarik yaitu ternyata segala yang ada di dunia ini bukan berasal dari benda padat tapi berasal dari ruang hampa, yang berupa energi yang tak tampak dan bergetar. Karena kita berasal dari quanta juga, kitapun mampu menciptakan realitas yang kita mau. sebab yang berlaku atas kesuksesan kita misalnya tidak hanya berasal dari teori atau kerja keras kita, tetapi juga berasal dari diri kita (tepatnya dari olah fikir, positif thinking, positif feeling, doa).

Fisika kuantum merupakan  studi tentang perilaku materi dan energi pada molekul, atom, nuklir, dan tingkat mikroskopis bahkan lebih kecil. "Quantum" berasal dari bahasa Latin yang berarti "berapa banyak." Hal ini mengacu pada unit diskrit materi dan energi yang diprediksi oleh dan diamati dalam fisika kuantum. Fisika kuantum kadang-kadang disebut mekanika kuantum atau teori medan kuantum. Fisika Quantum mempelajari blok bangunan alam semesta; ilmu yang menjelaskan bagaimana keseluruhan di dunia ini hadir sebagai kenyataan. Hal ini menyangkut benda-benda sangat kecil yang membentuk dunia secara keseluruhan. Segalanya yang kita  lihat bukanlah benda padat seperti yang terlihat. Setiap benda padat terdiri dari molekul-molekul dan molekul-molekul itu terdiri dari atom-atom. Jadi berarti lengan  atau kursi yang diduduki sekarang adalah terdiri dari atom-atom yang sangat kecil yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang. Atom-atom yang  dikatakan sebagai benda terkecil ternyata terdiri lagi dari partikel sub atom, yang tidak memiliki kepadatan sama sekali. Mereka pada hakekatnya, kumpulan atau gelombang-grelombang informasi dan konsentrasi energi. Jadi tangan atau kursi yang  diduduki adalah energi dan informasi. Untuk itu, dapat dikatakan bahwa seluruh dunia fisik dimana kita  berada termasuk diri kita sendiri adalah terdiri dari bukan apa-apa kecuali energi yang bergetar pada frekuensi yang berbeda. Fenomena ini mencipatakan sebuah illusi yang membuat persepsi yang seolah-olah benda padat itu merupakan  kenyataan, padahal sebenarnya bukan. Jadi apakah  yang membedakan antara satu benda dengan benda yang lainnya ?. Yang membedakan adalah perbedaan frekuensi  masing-masing yang bergetar. Hal ini sulit untuk diterima, tetapi bagaimanapun ini adalah kebenaran..

Fisika Kuantum adalah Ilmu Fisika yang membahas tentang Gelombang Elektromagnetik (GEM) dengan menghitung kecepatan cahaya  186,000 mil per detik. Methoda normal untuk menghitung kecepatan  relativitas dengan mengambil  gelombang suara sebagai contohnya. Gelombang suara bergerak pada kecepatan 1088 ft/per detik. Jika anda bergerak pada kecepatan 1000 ft. /detik dan sebuah gelombang suara juga bergerak dengan arah yang sama, anda akan mengamati gelombang itu begerak dengan kecepatan 88 ft/detik. Begitu juga, untuk seorang pengamat yang bergerak dengan kecepatan 1088 ft/detik, kecepatan gelombang suara itu yang teramati adalah nihil. Jika bergerak dengan arah berlawanan, anda akan menambahkan selisih kedua kecepatan itu jika menghitung dengan cara Fisika Newtonian klasik.

Hipotesis Max Planck : “radiant energi (energi gelombang cahaya) tidaklah mengalir dalam arus yang kontinyu, tetapi terdiri dari potongan-potongan yang disebut quanta”. Pada tahun 1900 Max Planck seorang ahli Fisika memperkenalkan teori Kuantum ang menjelaskan dalam teorinya bahwa pada materi, energi terjadi pada satu satuan materi dan terukur sehingga dipastikan pula bahwa semua bentuk materi akan memancarkan atau menyerap energi dalam satuan yang disebut Kuanta (Quantum). Albert Einstein menyatakan teorinya bahwa tidak hanya energi saja yang terukur tetapi radiasi juga terukur.

Pada tahun 1905, Albert Einstein menjelaskan efek fotoelektrik dengan menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut foton. Pada tahun 1913, Niels Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom hidrogen, lagi dengan menggunakan kuantisasi. Pada tahun 1924, Louis de Broglie memberikan teorinya tentang gelombang benda. Teori-teori di atas, meskipun sukses, tetapi sangat fenomenologikal,  tidak ada penjelasan yang gamblang  untuk kuantisasi. Mereka dikenal sebagai teori kuantum lama. Istilah  "Fisika kuantum" pertama kali digunakan oleh Johnston dalam tulisannya Planck's Universe in Light of Modern Physics (Alam Planck Dalam Cahaya Fisika Modern).

Teori Dasar Fisika Kuantum
Fisika Kuantum (Quantum Physics) terutama berkaitan dengan gelombang dan partikel sub-atomik suatu materi seperti elektron, proton dan neutron. Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk berbagai cabang fisika dan kimia, termasuk fisika atom, fisika molekular, kimia komputasi, kimia kuantum, fisika partikel, dan fisika nuklir. Mekanika kuantum merupakan bagian dari teori medan kuantum dan fisika kuantum umumnya, yang, bersama relativitas umum, merupakan salah satu pilar fisika modern. Dasar dari mekanika kuantum adalah bahwa energi itu tidak kontinyu, tapi diskrit -- berupa 'paket' atau 'kuanta'. Konsep ini cukup revolusioner, karena bertentangan dengan fisika klasik yang berasumsi bahwa energi itu berkesinambungan.

Fisika kuantum juga menegaskan bahwa setiap interaksi antara individu dengan semua makluk akan mempengaruhi segala sesuatu di alam semesta ini. Melalui kesadaran untuk manusia kembali kepada fitrahnya, yaitu kembali kepada sifat dan kecenderungan Ilahiahnya, maka manusia bergerak menuju suatu tingkatan kesadaran yang semakin tinggi dan pada akhirnya berada dalam posisi paralel / selaras dengan sumber materi yang lebih tinggi tersebut. Manakala keselarasan itu terjadi, hal yang ada dalam alam materi/dunia bisa terwujud. Dengan pemahaman bahwa semua yang ada dalam alam pikiran dan perasaan mengandung suatu energi quanta, maka bila proses yang terjadi dalam alam pikiran dan perasaan bisa ’disetel’ sehingga dilandasi dengan perasaan yang positif yaitu rasa damai, cinta, dan penerimaan serta keikhlasan, maka semua tujuan yang ingin dicapai dalam bentuk kesuksesan, menjadi bagian yang menyatu dengan kehidupan kita..dan lalu menjadi otomatis kita terima. Adalah Alain Aspect, seorang ahli fisika quantum asal Paris ditahun 1982 yang terus menerus mengembangkan fisika quantum beliau menemukan fenomena bahwa :
1. Energi tidak hilang oleh jarak.
2. Bisa terjadi seketika (lebih cepat dari kecepatan cahaya)
3. Bisa menghubungkan lokasi – lokasi tanpa melintasi ruang.

Business Week, suatu majalah International mingguan bisnis terkemuka, yang mengemukakan akan adanya terobosan-terobosan dibidang iptek berkenaan dengan adanya konsepsi “baru” mengenai alam. Salah satunya yang berkaitan dengan fisika quantum dengan telah dibuktikannya oleh ilmuwan bahwa suatu benda bisa berada di dua tempat yang berbeda pada waktu yang sama. Dari gambaran diatas maka cerita2 masa lalu yang mengatakan seseorang  bisa berada di dua tempat adalah hal yang bisa di jelaskan sekarang. Dalam Fisika Quantum, ditemukan bahwa dibalik semua yang ada di dunia (materi) sebenarnya hanyalah terdiri dari energi getaran (vibrasi) yang disebut dengan Quanta. Kesempurnaan manusia pada dasarnya merupakan rangkuman dari semua manifestasi quanta tersebut karena manusia memiliki sifat materi (dengan adanya tubuh fisik), dan sifat yang lebih tinggi dan agung (divine / Ilahiah) dalam jiwa dan roh-nya yang mewujud di dalam alam pikiran dan perasaan manusia.

Dengan pemahaman bahwa semua yang ada dalam alam pikiran dan perasaan mengandung suatu energi quanta, maka bila proses yang terjadi dalam alam pikiran dan perasaan bisa ’disetel’ sehingga dilandasi dengan perasaan yang positif yaitu rasa damai, cinta, dan penerimaan serta keikhlasan, maka semua tujuan yang ingin dicapai dalam bentuk kesuksesan menjadi bagian yang menyatu dengan kehidupan kita..dan lalu menjadi otomatis kita terima. Hati (perasaan) memiliki daya tarik untuk menyerap kuantum dari sebuah benda-benda yang tampak bahkan sebuah kejadian dapat di ciptakan dengan cara menarik kuantum dari kejadian itu dengan cara menggambarkan, merasakan, dan ikut bergembira sebelum peristiwa itu nyata terjadi di kehidupan kita

Persamaan Albert Einstein.
Albert Einstein menjelaskan efek fotoelektrik dengan menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut foton. Pada tahun 1913, Niels Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom hidrogen, lagi dengan menggunakan kuantisasi. Pada tahun 1924, Louis de Broglie memberikan teorinya tentang gelombang benda. Jika ide di atas tidak dapat diterima, kita lihat persamaan terkenal Albert Einstein, E = MC2. Energi (E) setara dengan Massa (M) kali kuadrat Kecepatan Cahaya (C). Persamaan ini hanya memberitahu kita bahwa baik energi dan materi (massa) mengacu pada hal yang sama, hanya dalam bentuk yang berbeda, energi setara dengan massa. Semua yang terlihat di seluruh alam semesta adalah manifestasi dari energi dan informasi. Fakta yang paling mengejutkan tentang hal ini adalah atom tidak memiliki sifat seperti gelombang dan gelombang tidak memiliki sifat seperti partikel. Mereka adalah dua barang yang sama sekali bertentangan.

Untuk  gelombang suara memerlukan sebuah medium (perantara) untuk merambat, karena suara tidak merambat dalam sebuah ruang hampa. Pada sisi lain Cahaya tidak memerlukan sebuah medium untuk merambat dan tidak seperti gelombang suara, kecepatannya yang teramati tidak berubah terhadap kecepatan atau arah sang pengamat. Segala sesuatu di alam semesta, masa lalu, masa kini dan masa datang tersambung dengan segala sesuatu lainnya, dalam sebuah jejaring radiasi elektromagnetik yang melihat segala sesuatu pada saat yang bersamaan.” John Gribben (Fisikawan).

Fisika quantum juga menegaskan bahwa setiap interaksi antara individu dengan semua makluk akan mempengaruhi segala sesuatu di alam semesta ini. Karena fisika quantum tidak mengenal istilah pemisahan atau pembagian kerja berdasarkan  ‘hukum dasar’ Newton, maka segala sesuatu di dunia ini merupakan satu kesatuan yang utuh (wholeness). Metaphor atau ilusi bahwa selama ini kita hidup ‘terpisah’ satu sama lain telah membuat kita hidup dalam konflik yang berkepanjangan. Mungkinkah dengan penemuan fisika quantum, akhirnya, manusia menyadari bahwa yang dipilih, yang memilih, yang diamati dan yang mengamati sebenarnya adalah satu. Satu kesatuan utuh yang tak terbagi karena yang ada selama ini hanyalah Yang Satu itu. (seperti yang tertuang dalam ajaran Agama Hindu Tat Twam Asi)

Roh adalah kekuatan Tuhan yang ditempatkan dalam diri kita . Roh menyatu dengan badan tapi bukan seperti menyatunya gula dengan air, akan tetapi Roh menguasai badan sehingga badan hidup. Pada hakekatnya pekerjaan-pekerjaan yang manusia kerjakan adalah pekerjaan Roh seperti melihat, mendengar dan lain-lain…Roh dan badan masing-masing memiliki aturan dan hukum-hukum sendiri-sendiri  dan karena keduanya berada pada manusia, antara hukum materi dan hukum nonmateri terjadi saling tarik dan saling menguasai. Pada sebagian orang karena sisi materinya lebih kuat maka hukum-hukum materi menguasai hukum nonmateri, sehingga yang menonjol dan berlaku pada orang tersebut adalah hukum-hukum materi. Akan tetapi bagi orang yang Rohnya kuat, maka hukum-hukum nonmateri menguasai hukum-hukum materi (badan fisik). Saat Roh menguasai tubuh fisik secara sempurna maka dalam diri manusia tersebut berlaku hukum Fisika Quantum. Dan kita tahu di dalam hukum fisika quantum tidak ada lagi jarak dan waktu. Dan alam semesta ini hanyalah vibrasi energi.

Sedangkan Hukum Dasar Newton menyatakan :
1. Setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.
2. Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda. Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu.
3. Jika benda pertama melakukan gaya pada benda kedua, maka benda kedua akan melakukan gaya yang sama besar pada benda pertama, tetapi arahnya berlawanan dengan arah gaya yang diberikan benda pertama.

Teori Relativitas .

E=mc^2

Teori relativitas Albert Einstein adalah sebutan untuk kumpulan dua teori fisika: relativitas umum" dan "relativitas khusus". Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Gelombang elektromagnetik dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat. Inti pemikiran dari kedua teori ini adalah bahwa dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama. Hal ini diterima secara universal meskipun sangat pelik untuk dimengerti, kecepatan cahaya adalah tetap untuk semua pemantau / pengamat tanpa tergantung dari kecepatan dan arah (pengamat itu). Einstein menerangkan bahwa ketika sebuah benda bertambah kecepatannya, mendekati kecepatan cahaya, panjang fisiknya berkurang, dan massanya bertambah. Jadi kita mendapatkan sebuah benda hitam (black hole) memiliki massa tak terbatas namun tanpa ukuran. Jika sekiranya dia mencapai kecepatan cahaya, waktu berhenti sama sekali (baginya). Dengan kata lain, segala sesuatu di alam semesta masa lalu, masa kini dan masa datang tersambung dengan segala sesuatu lainnya, dalam sebuah jejaring radiasi elektromagnetik yang melihat segala sesuatu pada saat yang bersamaan.” (John Gribben, Fisikawan).

Teori Relativitas Khusus Einstein
Tulisan Einstein tahun 1905, "Tentang Elektrodinamika Benda Bergerak", memperkenalkan teori relativitas khusus. Relativitas khusus menunjukkan bahwa jika dua pengamat bergerak dengan kecepatan sama relatif terhadap pengamat lain, maka kedua pengamat tersebut tidak dapat melakukan percobaan untuk menentukan apakah mereka bergerak atau diam.

Teori Einstein didasarkan pada dua postulat/prinsip utama:
1. Prinsip relativitas:  Hukum-hukum fisika tidak berubah, bahkan untuk benda yang bergerak dalam kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu sama lain. Anda  bayangkan seandainya anda memiliki saudara kembar. Anda di dalam pesawat dan saudara kembar anda ada di permukaan bumi. Dari sudut pandang anda, pesawatnya diam di satu tempat dan permukaan bumi yang bergerak. Sedangkan dari sudut pandang saudara kembar anda permukaan bumi tetap diam dan pesawat dengan anda didalamnya yang bergerak. Dan jika misalnya saudara kembar anda berpindah ke matahari, bumi dan pesawat anda yang terlihat bergerak (Ingat kalau bumi itu berevolusi mengelilingi matahari). Kesimpulan dari contoh tersebut adalah kita tidak dapat mengetahui objek mana yang bergerak dan objek mana yang diam karena pernyataan tersebut berbeda-beda tergantung sudut pandang pengamat dimana pengamat selalu diam dan alam di sekitar yang bergerak mengelilinginya. Inilah pengertian dari postulat I.

2. Prinsip kecepatan cahaya: Cepat rambat cahaya di dalam ruang hampa ke segala arah adalah sama untuk semua pengamat, tidak tergantung pada gerak sumber cahaya maupun pengamat. (Fisikawan menulis kecepatan ini menggunakan simbol c.)

Teori Relativitas Umum Einstein
Relativitas umum diterbitkan oleh Einstein pada 1916 (disampaikan sebagai satu seri pengajaran di hadapan "Prussian Academy of Science" 25 November 1915). Akan tetapi, seorang matematikawan Jerman David Hilbert menulis dan menyebar luaskan persamaan sejenis sebelum Einstein. Ini tidak menyebabkan tuduhan pemalsuan oleh Einstein, tetapi kemungkinan mereka merupakan para pencipta relativitas umum. Teori relativitas umum menggantikan hukum gravitasi Newton. Teori ini menggunakan matematika geometri diferensial dan tensor untuk menjelaskan gravitasi. Teori ini memiliki bentuk yang sama bagi seluruh pengamat, baik bagi pengamat yang bergerak dalam kerangka acuan inersia (kecepatan konstan). ataupun bagi pengamat yang bergerak dalam kerangka acuan yang dipercepat. Dalam relativitas umum, gravitasi bukan lagi sebuah gaya (seperti dalam Hukum gravitasi Newton) tetapi merupakan konsekuensi dari kelengkungan (curvature) ruang-waktu. Relativitas umum menunjukkan bahwa kelengkungan ruang-waktu ini terjadi akibat kehadiran massa.

Mempersatukan massa dan energi
Karya paling terkenal dalam  kehidupan Einstein adalah persamaan E = MC2 yang mewakili hubungan antara massa (m) dan energi (E ). Einstein menemukan bahwa ketika sebuah benda mendekati kecepatan cahaya, massa benda tersebut meningkat. Objek berjalan lebih cepat, tetapi juga menjadi lebih berat. Jika itu benar-benar mampu bergerak pada kecepatan Cahaya, massa benda dan energi keduanya akan menjadi tak terbatas. Sebuah benda yang lebih berat lebih sulit untuk mempercepat, sehingga tidak mungkin untuk pernah benar-benar mendapatkan partikel sampai dengan kecepatan cahaya.  Einstein membuktikan bahwa prinsip-prinsip konservasi massa dan konservasi energi merupakan bagian yang sama besar, prinsip terpadu, kekekalan massa-energi. Materi dapat diubah menjadi energi dan energi dapat berubah menjadi materi karena ada suatu hubungan mendasar antara keduanya.

Kita telah diajari bahwa hidup kita ini linear alias mendatar. Kita lahir, hidup di dunia ini, kemudian meninggal. Sederhananya: ada masa lalu, masa kini dan masa depan. Begitulah waktu berjalan lurus. Tapi menurut Einstein tidak demikian halnya.
Dalam teori Einstein, bahwa waktu bersifat melengkung. Ibaratnya: Ada sebuah bola bowling (kita namakan materi) dan sebuah permadani Persia yang empuk dan tebal (kita namai waktu). Gelindingkan bola bowling itu di atas karpet. Apa yang terjadi? Bola menggelinding melewati bulu-bulu permadani yang “terinjak” bola bowling (melengkung bukan?), kemudian lurus kembali ketika bola itu melewatinya. Berarti, pemahaman kita terhadap ruang, adalah salah. Ilmu geometri menjelaskan perihal landasan pikir kita mengenai ukuran-ukuran benda di dalam ruang. Ilmu geometri melandasi ilmu bangun ruang. Intinya, di dalam ilmu geometri, kita diajari untuk mengukur jarak dua buah titik yang ada di atas kertas, di atas tanah atau di atas suatu benda fisik lainnya. Bukan jarak tempuh gerak kita dari satu titik ke titik lainnya. Padahal, jarak tempuh gerak kita itu adalah jarak yang telah kita pahami sebagai Ruang. Ruang akan mengisi waktu.

Einstein telah menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya

Mempersatukan ruang dan waktu
Inilah kata Einstein mengenai Agama masa depan : “The religion of the future will be a cosmic religion. It should transcend a personal God and avoid dogmas and theology. Covering both natural and the spiritual, it should be based on a religious sense arising from the experience of all things, natural and spiritual as a meaningful unity”. (Agama masa depan akan menjadi agama semesta. Ini harus melampaui Tuhan personal dan menghindari dogma dan teologi. Harus didasarkan pada rasa keagamaan  yang muncul  dari segala pengalaman, meliputi baik alam dan spiritual sebagai kesatuan yang bermakna). Nampaknya kedepan dogma yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah  atau spiritual, perlahan-lahan akan ditinggalkan pengikutnya

Teori relativitas khusus Einstein menciptakan hubungan mendasar antara ruang dan waktu. Alam semesta dapat dilihat sebagai memiliki ruang tiga dimensi – atas / bawah, kiri / kanan, maju / mundur – dan satu dimensi waktu. Ruang 4-dimensi ini disebut sebagai kontinum ruang-waktu. Jika Anda bergerak cukup cepat melalui ruang, pengamatan yang Anda buat tentang ruang dan waktu agak berbeda dari pengamatan orang lain, yang bergerak dengan kecepatan yang berbeda.

Kesadaran Kuantum.
Kesadaran kuantum adalah teori kesadaran yang mendasari keterhubungan semua orang dan segala sesuatu dan didasarkan pada fakta bahwa medan kuantum dapat menjangkau segala sesuatu bahkan yang jauh di ruang angkasa. Para fisikawan menemukan bahwa: Hukum-Hukum fisika yang mengatur dan mengendalikan Alam semesta ini sesungguhnya adalah hukum-hukum dari pikiran kita sendiri. Para fisikawan berdasarkan eksperimen telah menunjukkan bahwa jika dua partikel yang berpasangan dipisahkan, dan tidak peduli  seberapa jauh mereka (bahkan bermiliar mil terpisah), perubahan dalam satu partikel langsung menciptakan perubahan simultan pada partikel lain seolah-olah mereka terhubung. Fenomena ini disebut “Belitan Kuantum” yang Einstein menyebutnya dengan ”sebuah kejutan menakutkan dari kejauhan” dan menjadi sebuah realitas dasar yang para fisikawan belum mampu menjelaskan meskipun ada banyak teori yang mereka telah ciptakan.


Sebuah buku berjudul "Biocentrism: Bagaimana Hidup dan Kesadaran Apakah Kunci Untuk Memahami  Alam Semesta"  telah menimbulkan Internet, karena mengandung gagasan bahwa kehidupan tidak berakhir ketika tubuh mati, dan itu bisa bertahan selamanya. Penulis buku ini, ilmuwan Dr Robert Lanza, seorang ahli dalam pengobatan regeneratif dan direktur ilmiah Advanced Cell Technology Company,  yang terpilih sebagai 3 ilmuwan yang paling penting  oleh New York Times,  sebelumnya ia telah dikenal untuk penelitiannya yang luas mengenai sel induk.  Ia juga terkenal dengan beberapa eksperimen yang sukses pada kloning  spesies hewan yang terancam punah.

Teori  biocentrisme,   mengajarkan bahwa kehidupan dan kesadaran merupakan dasar untuk alam semesta ini.  Kesadaran yang menciptakan alam semesta material, bukan sebaliknya. Teori ini menyiratkan bahwa kematian kesadaran sama sekali tidak ada.  Kematian itu ada karena orang mengidentifikasi diri mereka dengan tubuh mereka. Mereka percaya bahwa tubuh akan binasa, cepat atau lambat, dan mereka berpikir kesadaran mereka akan hilang juga. Jika tubuh menghasilkan kesadaran, maka kesadaran hilang ketika tubuh mati. Tetapi jika tubuh menerima kesadaran dengan cara yang sama seperti TV menerima sinyal dari satelit, maka tentu saja kesadaran tidak berakhir pada saat kematian. Bahkan, kesadaran ada di luar kendala ruang dan waktu. Hal ini dapat berada di mana saja: di dalam tubuh manusia dan di luar itu. Menurut teori neo-biocentrism ada banyak tempat atau alam semesta lain di mana jiwa kita bisa bermigrasi setelah kematian. Tapi apakah jiwa ada?. Menurut Dr Stuart Hameroff, pengalaman mendekati kematian terjadi ketika informasi kuantum yang mendiami sistem saraf meninggalkan tubuh dan menghilang ke alam semesta

Dr Robert Lanza juga berpendapat bahwa beberapa alam semesta dapat eksis secara bersamaan. Dalam satu alam semesta, tubuh bisa mati. Dan di alam lain roh terus ada, menyerap kesadaran yang bermigrasi ke alam semesta ini. Ini berarti bahwa orang mati saat bepergian melalui terowongan yang sama berakhir tidak di neraka atau di surga, tetapi di dunia yang sama yang ia pernah huni. Fakta bahwa alam semesta kita tidak sendirian didukung oleh data yang diterima dari teleskop ruang Planck. Menggunakan data, para ilmuwan telah menciptakan peta yang paling akurat dari latar belakang gelombang mikro, yang disebut radiasi latar belakang peninggalan, yang tetap sejak awal alam semesta kita. Mereka juga menemukan bahwa alam semesta memiliki banyak relung gelap diwakili oleh beberapa lubang dan kesenjangan yang luas.


Menurut Stuart dan fisikawan Inggris Sir Roger Penrose, Kesadaran berada, pada sel-sel otak, yang merupakan situs utama dari pengolahan kuantum. Setelah kematian, informasi ini dilepaskan dari tubuh. Apakah  benar-benar bagian dari kesadaran yang non-material akan hidup setelah kematian tubuh fisik?. Dr Hameroff mengyatakan: "Katakanlah jantung berhenti berdetak, darah berhenti mengalir, mikrotubulus kehilangan keadaan kuantum mereka., namun  informasi kuantum dalam mikrotubulus tidak hancur, tidak dapat dimusnahkan, hanya terdistribusikan dan menghilang ke alam semesta". Robert Lanza  menambahkan bahwa bukan hanya tidak ada di alam semesta, itu  mungkin ada di alam semesta lain. bahwa informasi kuantum ini bisa eksis di luar tubuh, tanpa batas, sebagai jiwa."

Energi kesadaran Anda berpotensi akan didaur ulang kembali ke dalam tubuh yang berbeda di beberapa titik (reinkarnasi), dan dalam waktu sebelumnya berarti energy kesadaran itu ada di luar tubuh fisik pada beberapa tingkat  realitas yang lain, dan mungkin di alam semesta lain.

Menembus Ruang & Waktu.
Cahaya meresap pada saat Big Bang. Cahaya adalah sesuatu yang tercepat di alam semesta ini dan berkecepatan 300 ribu km per detik. Dibutuhkan jumlah tak terbatas energi untuk memindahkan objek ke dalam kecepatan cahaya. Pada kecepatan cahaya, masa lalu, masa kini, dan masa depan semua bisa ada secara bersamaan.Jika seseorang bisa melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya, mereka akan menjadi abadi. Ada juga teori kuantum superposisi dimana materi bisa eksis di lebih dari satu dimensi pada waktu yang bersamaan – hal ini membuat fenomena anomali seperti Near Death Experience  menjadi sangat mungkin.
Carl Jung (1875-1961) psikolog asal Swiss dan seseorang yang pernah mengalami Near Death Experience  yang mendirikan psikologi analitis, yang juga terkenal karena konsep-konsep psikologisnya termasuk arketipe, ketidaksadaran kolektif, analisis mimpi, dan sinkronisitas. Minatnya dalam filsafat dan metafisika yang menyebabkan banyak orang menganggapnya sebagai seorang mistikus. Merujuk pada diskusi antara Albert Einstein dan Wolfgang Pauli (dua pendiri fisika kuantum) Jung percaya ada kesejajaran antara sinkronisitas dengan relativitas waktu dan hubungannya dengan kesadaran.

Realitas Objektif Sebenarnya Hanyalah Ilusi.
Para ilmuwan menemukan bagaimana realitas obyektif sesungguhnya tidak lebih dari sebuah  ilusi. Pada tingkat yang lebih dalam, segalanya – atom, sel, molekul, tanaman, hewan, dan orang-orang menyatu dalam aliran informasi yang saling terhubung. Salah satu teori yang paling menarik adalah Prinsip Holografik yang mendefinisikan alam semesta sebagai sebuah hologram raksasa di mana semuanya terhubung antara satu dengan yang lainnya termasuk pikiran kita. Prinsip holografis berasal dari salah satu fisikawan teoritis yang paling penting di abad ke-20, David Bohm . Berbicara secara metafisik, otak memproses informasi kosmik dalam bentuk hologram – “melalui kesadaran.”

Ahli neurofisiologi Karl Pribram ternyata secara bersamaan membuat model holografik dari pikiran dan otak pada saat yang sama dengan David Bohm  yang mengembangkan model alam semesta holografiknya. Anehnya, model holografik ini ternyata dapat menjadi dasar bagi semua pengalaman mistis termasuk NDE. Model-model hologram merupakan bagian dari paradigma yang baru muncul yang disebut ” holisme “yang merupakan kebalikan dari reduksionisme. Ini adalah paradigma di mana semua sistem alam – fisika, biologi, kimia, sosial, ekonomi, dll – dan sifat mereka, harus dilihat secara keseluruhan dan bukan penjumlahan dari bagian-bagiannya.

Ruang dan waktu adalah konsep yang kita bawa ke tingkat kuantum tetapi pada tingkat ini ruang waktu tampaknya tidak ada di sana. Waktu mengalir baik maju dan mundur secara simetris dan relatif – sebuah konsep yang membuat perjalanan waktu menjadi mungkin. Pada tingkat kuantum, lokasi menjadi nonlokal dan semuanya dapat dianggap sebagai tidak berada di tempat tertentu atau pun di waktu tertentu. Apa yang kita “lihat”, lebih  berkaitan dengan kesadaran kita sendiri dan pengalaman subyektif dari apa yang mungkin ada “di luar sana”. Mengingat temuan ini, kita harus menyimpulkan bahwa pengertian kita saat ini terhadap realitas obyektif adalah sebuah kesalahan. Dengan kemampuan seseorang menembus ruang-waktu dapat menjadikan orang tersebut lebih tenang (ada ganjalan / pelajaran yang terselesaikan) dan tentunya akan membuat yang di sekelilingnya turut tenang / damai pula.  Idealnya bagi yang mampu melakukan regresi atau progresi, seyogyanya waktu nya kebelakang atau kedepan infinite atau tak-berhingga (minus infinity kalau kebelakang) sehingga yang didapat adalah keadaan kedamaian yang luar biasa mendalam.  Kembali ke kondisi ketika kita masih bersatu dengan Nya atau ketika kita bersatu kembali denganNya nanti.  Semua berasal dari yang Satu dan akan kembali kepada yang Satu.  Kedamaian yang luar biasa ini akan memancar pula kesekeliling kita,

Sebuah teori yang sesuai dengan kesadaran kuantum yang dikembangkan oleh karya bersama fisikawan teoritis, Sir Roger Penrose , dan anestesi Stuart Hameroff . Seperti karya David Bohm dan Pribram Karl sebelum mereka, Penrose dan Hameroff mengembangkan teori mereka secara bersamaan. Penrose mendekati masalah kesadaran dari sudut pandang matematika, sedangkan Hameroff mendekatinya berdasarkan keahliannya dalam anestesi yang memberinya minat dalam meneliti struktur otak. Kesadaran kuantum adalah teori kesadaran yang mendasari keterhubungan semua orang dan segala sesuatu dan didasarkan pada fakta bahwa medan kuantum dapat menjangkau segala sesuatu bahkan yang jauh di ruang angkasa.

Carl Jung menyebut hubungan antara semua kehidupan sebagai ” ketidaksadaran kolektif ” (Collective Unconscious). Jung berteori bagaimana sinkronisitas melayani peran yang mirip dengan mimpi, dengan tujuan pergeseran pemikiran egosentris sadar seseorang untuk keutuhan yang lebih besar.

Teori kuantum seperti interpretasi banyak semesta dari kuantum mekanik dan teori yang berhubungan yakni “many minds theory” mendukung paradigma baru ini. Teori-teori kuantum juga mendukung teori keabadian kuantum yang secara teoritis membuat keabadian “Rohani” non-fisik menjadi mungkin. Jika salah satu pandangan kesadaran sebagai bagian fundamental, non-fisik, maka ada kemungkinan bagi kesadaran untuk terus eksis setelah kematian dalam alam semesta paralel. Amir Goswami  seorang fisikawan berhasil menemukan hubungan antara teori fisika kuantum dengan kesadaran manusia. Kesadaran sendiri merupakan salah satu kajian dalam ilmu psikologi yang kerapkali dikaji melalui pendekatan psikoanalisa. Sebagai salah satu produk dari proses mental, kesadaran merupakan bagian yang penting dalam menentukan bagaimana perilaku terjadi. Goswami seolah mengingatkan para ilmuwan ilmu sosial bahwa manusia adalah sebuah kumpulan atom yang tetap dikendalikan oleh hukum-hukum kuantum, sehingga segala proses mental yang dihasilkan merupakan representasi bagaimana seluruh atom penyusun manusia bekerja dalam sistem kuantum. Goswami juga seakan menjembatani ilmu fisika dan ilmu sosial, khususnya psikologi yang seolah-olah selama ini terseparasi dengan jelas. Ia membuktikan bahwa kesadaran manusia dapat dijelaskan dengan mekanisme kuantum.

Sebuah tulisan dalam Business Week, suatu majalah International mingguan bisnis terkemuka, yang mengemukakan akan adanya terobosan-terobosan dibidang iptek berkenaan dengan adanya konsepsi "baru" mengenai Alam.  Salah satunya yang berkaitan dengan fisika quantum dengan telah dibuktikannya oleh ilmuwan bahwa suatu benda bisa berada di dua tempat yang berbeda pada waktu yang sama.  Ini suatu pernyataan yang biasa kita sering temukan dalam suatu kajian mistik, misalnya pernyataan ini sering didengar: "Si Anu bisa berada di kota ini dan sekaligus berada dikota lain yang  jauh di sana".  Ilmu mistik ini sama njelimetnya dengan ilmu fisika quantum, sangat sulit dimengerti oleh orang-orang awam.

Dari sejak dahulu para mistikus dan ilmuwan sering saling mencemoohkan.  Namun akhir-akihir ini rupa-rupanya mereka bisa mempunyai persepsi yang mirip yaitu sama-sama menyetujui bahwa ruang dan waktu itu relatif, tidak absolut.  Ruang dan waktu bisa ditembus.  Bedanya kalau para ilmuwan baru bergerak sebatas teori dan aplikasi yang belum jelas kegunaannya, para mistikus telah lama mengaplikasikan teori ruang-waktu dalam keseharian.  Salah satu contoh tentang seorang penyembuh yang bisa "mengoperasi" seseorang tanpa meninggalkan bekas luka.  Sering pula kita dengar seseorang bisa "mengambil" batu ginjal tanpa operasi.  Pada dasarnya ini adalah kemampuan seseorang memanipulasi ruang dan waktu.

Pada pertemuan bulanan Klub Kajian Alam Semesta [KKAS] Ibu Pamugari Widyastuti, Psikologis Klinis - Ketua Jurusan Psikologi Univ. Paramadina, memberikan terapi massal Past Life Regression dengan metoda relaksasi (bukan hipnosa - orang awam bilang bukan dihipnotis).  Metoda ini mengarahkan seseorang kepada keadaan kepasrahan (lawan dari terkendali, in control) sehingga bisa membawa kesadaran seseorang menembus ruang-waktu.  Tentunya daya tembus seseorang tidak sama, sebanding dengan tingkat kepasrahannya).  Past life regression tidak terlepas dari konsep reinkarnasi. Kondisi masa lalu seseorang biasanya berkaitan dengan kondisinya di masa kini.  Biasanya berkaitan dengan pelajaran (lessons to be learned), harapan  yang belum terselesaikan, berkaitan dengan dirinya dan orang-orang disekelilingnya.  Ganjalan-ganjalan ini biasanya adalah penghalang bagi kemajuan peningkatan spiritual seseorang.  Dengan mengetahui persis jenis ganjalan atau pelajaran yang dihadapi sudah merupakan lebih dari separoh penyelesaian masalah.

(Copas dari sebuah artikel) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadapi...

AMALAN

Al Ghazali, Empat Golongan