Berbarlah...

 


Alhamdulillāh, segala puji hanya milik Allah Subhānahu wa Ta'ālā. Dia yang menciptakan kehidupan dan kematian untuk menguji siapa di antara kita yang paling baik amalnya. Dia yang membolak-balikkan keadaan manusia: hari ini tertawa, esok bisa menangis; hari ini lapang, esok bisa sempit; hari ini sehat, esok bisa sakit. Namun di balik semua itu, terdapat hikmah besar yang hanya bisa diraih oleh mereka yang bersabar.

Mari kita merenung sejenak tentang hakikat hidup kita di dunia ini. Sesungguhnya hidup ini adalah ujian. Ujian yang datang silih berganti, terkadang dalam bentuk nikmat, dan terkadang dalam bentuk musibah. Ketahuilah bahwa ujian bukan hanya dalam penderitaan, tapi juga dalam kesenangan.

Allah Ta'ālā berfirman dalam Surah Al-Anbiyā’ ayat 35:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kami kamu akan dikembalikan.”

Dalam hidup ini, tidak ada yang abadi. Semua silih berganti: kebahagiaan dan kesedihan, kemudahan dan kesulitan, pertemuan dan perpisahan, tawa dan air mata. Namun Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Ia selalu bersama orang-orang yang sabar.

Sabar adalah salah satu akhlak agung yang sangat ditekankan dalam Islam. Ia bukan hanya sekadar diam atau menahan emosi, tapi kekuatan hati untuk tetap taat kepada Allah dalam segala kondisi. Sabar dalam menjalankan perintah Allah, sabar dalam menjauhi larangan-Nya, dan sabar dalam menghadapi segala takdir-Nya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
“Dan tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam sabar, terdapat ketenangan jiwa, kekuatan iman, dan kemuliaan di sisi Allah. Karena itu, orang yang bersabar dijanjikan pahala tanpa batas.

Allah berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 10:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”

Bayangkan, saudara-saudaraku, pahala yang tak terhingga — bukan karena banyaknya amal, tapi karena sabarnya hati kita dalam menghadapi ujian hidup.

Di antara bentuk ujian yang sering kita alami adalah kekurangan rezeki, masalah dalam keluarga, kehilangan orang tercinta, sakit yang panjang, dihina orang lain, atau kekecewaan karena harapan yang belum terwujud.

Namun hendaklah kita meneladani para nabi, para shalihin, dan orang-orang terdahulu yang mulia. Nabi Ayyub ‘alaihissalām diuji dengan sakit yang lama dan kehilangan anak-anaknya, namun beliau tetap bersabar dan berdoa. Nabi Ya’qub bersabar kehilangan anak tercintanya, Nabi Muhammad ﷺ bersabar dicaci, disakiti, ditinggal wafat oleh istri dan pamannya di saat paling sulit. Tapi sabar mereka bukanlah sabar yang lemah. Itu adalah sabar yang melahirkan kemenangan.

Ketika kita diuji, jangan buru-buru mengeluh. Jangan terlalu cepat merasa kecewa atau putus asa. Ingatlah bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Apa pun yang terjadi, selama kita bersabar dan tetap bergantung kepada-Nya, maka pertolongan Allah pasti akan datang.

Rasulullah ﷺ bersabda:

وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Ketahuilah, kemenangan itu bersama kesabaran, jalan keluar itu bersama kesempitan, dan sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(HR. Ahmad)

Maka tanamkan keyakinan itu dalam hati kita: bahwa ujian pasti berlalu, kesulitan pasti ada jalan keluar, dan kesabaran tidak akan sia-sia di sisi Allah.

Semoga Allah jadikan kita hamba-hamba-Nya yang kuat dalam iman, teguh dalam ujian, dan lembut dalam hati. Karena dunia ini hanya sementara. Suka dan duka hanyalah perjalanan menuju kampung akhirat. Dan sebaik-baik bekal dalam perjalanan itu adalah kesabaran dan ketakwaan. aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manipulasi

Maulid Nabi, Momen Memperbaiki dan Berkontribusi