Pilihan Hidup
Syukur dan takwa menjadi paket lengkap agar
mampu menjadikan kita sebagai hamba yang bisa melewati berbagai macam problema
dalam kehidupan. Terlebih saat kita harus menghadapi berbagai masalah dan
pilihan-pilihan dalam kehidupan yang menuntut kita untuk paham, jalan mana yang
akan kita pilih dan tempuh agar kita selamat tidak terjerumus dalam jurang
kesesatan dan kehinaan.
Kehidupan ini adalah memang sebuah pilihan.
Karena faktanya kita menemukan banyak pilihan-pilihan dalam hidup yang akan
membawa kita ke arah yang dituju. Dalam fase kehidupan, kita sering bertemu
dengan persimpangan jalan dan harus memilih jalan mana yang akan kita tempuh.
Sebelum kita lahir ke dunia pun, kita juga sudah diberikan pilihan dan
perjanjian oleh Allah swt untuk memilih apakah akan hidup di dunia atau tidak.
Sehingga keberadaan kita di dunia ini adalah hasil dari sebuah pilihan dan
perjanjian.
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat
Al-Hadid ayat 8:
وَمَا
لَكُمْ لَا تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۚوَالرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ لِتُؤْمِنُوْا بِرَبِّكُمْ
وَقَدْ اَخَذَ مِيْثَاقَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Mengapa kamu tidak beriman kepada
Allah, padahal Rasul mengajakmu beriman kepada Tuhanmu? Sungguh, Dia telah
mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang mukmin."
Dalam ayat ini telah diungkapkan bahwa pilihan
yang harus kita pilih adalah antara diberi kesempatan hidup di dunia dan
senantiasa beriman kepada Allah ataukah tidak menjalani kehidupan di dunia ini.
Dari pilihan ini, ternyata kita memilih untuk hidup di dunia sehingga kita
harus memegang janji kita untuk beriman dan beribadah kepada Allah swt.
Perlu diketahui bahwa pilihan perjanjian ini telah dilakukan setelah
manusia pertama di dunia ini yakni Nabi Adam as diciptakan.
اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا
الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan
amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk
memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu,
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi
sangat bodoh.”
Saat melakukan upaya untuk memilih dari
pilihan-pilihan yang ada, banyak faktor yang menjadi pertimbangan kita dalam
menentukan pilihan. Di antaranya adalah faktor internal dari diri kita seperti
pengalaman hidup dan keyakinan yang tumbuh. Namun ternyata juga ada faktor
eksternal seperti dukungan dari orang lain yang semakin menguatkan pilihan
kita atau bahkan godaan-godaan setan yang bertujuan untuk menggoda dan
mengarahkan pada pilihan yang membawa kepada kesengsaraan.
Di antara cara dan tahapan setan menggoda
manusia telah disebutkan dalam Al-Qur’an suratAl-A’raf ayat 17:
ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ
وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ
شٰكِرِيْنَ
Artinya: “Kemudian, pasti aku akan mendatangi
mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
Kehidupan di dunia ini adalah hasil dari
sebuah pilihan. Sehingga saat menjalani kehidupan ini, kita harus sudah
terbiasa untuk menentukan pilihan-pilihan yang muncul saat menjalaninya.
Pilihan-pilihan yang ada di depan kita terkadang sulit untuk dipilih karena
mungkin kedua-duanya dinilai baik ataupun kedua-duanya sangat berat karena
semuanya tidak kita inginkan. Namun sekali lagi, kita harus memilihnya.
Sehingga dengan kondisi harus memilih ini, yang perlu kita lakukan adalah
ikhtiar dan tawakal kepada Allah. Artinya, ketika kita dihadapkan pada pilihan
dalam kehidupan, kita harus melakukan ikhtiar atau usaha untuk memilih yang
terbaik dan setelah itu melakukan yang terbaik dari pilihan yang telah kita
pilih. Tahapan selanjutnya adalah tawakal berserah diri kepada Allah swt dengan
berharap mudah-mudahan itu adalah pilihan yang terbaik dan kita diberi kekuatan
untuk menjalaninya.
Allah berfirman: فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ
اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Artinya: “Kemudian, apabila engkau telah
membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang bertawakal.”. (QS Ali Imran: 59).
Komentar
Posting Komentar