Saleh Pribadi dan Sosial

 


Kesalehan individu adalah kesalehan secara perseorangan yang merupakan kebaikan-kebaikan yang dilakukan seseorang terhadap Allah. Dalam arti dia lebih banyak berbuat baik kepada Allah dalam banyak hal.

Sedangkan kesalehan sosial  adalah perilaku orang-oranyansangat peduldengan nilai-nilaislami yanbersifasosial. Suka memikirkan dasantun kepada oranlainsuka menolong, daseterusnya. Bisa juga dikatakan bahwa kesalehayantidacumditandaolerukuk dan sujud, melainkajuga olecucuran keringat dalam praktik hidup kesehariakita.

Jadi, di samping kesalehan pribadi yang ditandai dengan tekun beribadah kepada Allah SWT, juga ada kesalehan sosial yang ditandai dengan:

Pertama, kesalehan dalam berpikir

Dalam kehidupan bermasyarakat ada berbagai macam yang bisa kita lihat dan dengar, boleh jadi ada yang menyenangkan boleh juga ada yang menyakitkan atau minimal menyinggung perasaan yang terkadang menyulut kita untuk berpikir yang bisa jadi dilanjutkan dengan tindakan. Namun begitu sebagai orang yang berharap untuk saleh, maka kita berusaha untuk memulai dengan berpikir yang baik, berpikir yang positif terhadap apa pun yang kita lihat, kita dengar ataupun kita rasakan. Dengan berpikir yang baik dan atau positif bisa melahirkan kesadaran bagi kita maupun masyarakat, mendorong manusia untuk berusaha dan beramal yang  baik, mendorong manusia untuk mendekatkan diri pada Allah.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

 

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada sebagian kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS Al-Hujuraat: 12)

      Kedua, kesalehan dalam berucap

Lidah bisa mengucapkan apa saja yang dia kehendaki dengan bebas sebebasnya tanpa ada gangguan dari mana pun. Namun dalam Islam, dilarang mengucapkan kalimat atau kata-kata yang bisa menyinggung orang lain, menyakiti orang lain, merendahkan orang lain, membuat orang lain marah dan sebagainya. Jadi sebagai umat Islam, harus mampu menjaga lidah dari ucapan-ucapan yang tidak baik sehingga menyejukkan setiap orang yang mendengar. 

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR Al-Bukhari)

Ketiga, kesalehan dalam bertindak

Tindakan manusia secara keseluruhan akan terdetek melalui catatan para malaikatnya (Rokib dan Atid). Tak satupun kegiatan kita yang terlewatkan oleh dua malaikat tersebut. Kesalehan kita dalam bertindak adalah bagaimana kita selalu berusaha bertindak yang baik yang bisa membawa atau memberikan kesenangan, kenyamanan, solusi, dan tumbuhnya semangat orang lain untuk berbuat baik.

خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya.” (HR At-Tirmidziy No 2263)

Keempat, kesalehan dalam bersikap

Dalam bermasyarakat dan berbangsa, perlu diperhatikan bahwa  jangan sampai sikap kita, menjadikan munculnya sikap saling membenci, mencurigai, menyinggung dan sejenisnya. Tetapi sebaliknya, sikap yang bisa menumbuhkan kebersamaan kenyamanan dan tumbuhnya sikap persaudaraan. Apalagi terhadap keluarga, terutama orang tua.  Allah berfirman:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS Al Isra Ayat 23)

Semoga kita termasuk orang yang memiliki kesalehan individu sekaligus kesalehan sosila. Baik hubungan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan ibadah kepada-Nya, baik pula hubungan kita kepada sesama manusia dengan berpikir positif, berucap, bertindak, serta bersikap yang baik. 

Salam edukasi!

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyambut Tahun Baru 1446 H

Dalam Perintah Syari'at Ada Kejayaan