Renungan Awal Tahun 2025

 


Puji syukur kita haturkan kepada Allah swt.. Shalawat dan salam, kita haturkan kepada Nabi Besar Muhammad saw, juga kepada para sahabatnya, pengikutnya, dan semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti. Amin ya rabbal alamin.

Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya. Hal itu harus kita persiapkan secara dini. Terlebih, saat ini kita baru saja memasuki tahun baru 2025.

Banyak peristiwa yang telah kita lalui sepanjang tahun 2024 lalu tentunya. Ada rasa sedih, mungkin di antara kita, ada yang ditinggal orang-orang terkasihnya. Ada rasa senang dan bahagia karena cita-cita dan harapannya tercapai di tahun lalu. Ada pula yang kecewa karena banyak momen yang terlewatkan, tidak dapat dimanfaatkan dengan baik.

Kita juga perlu mengevaluasi atas ibadah yang telah kita jalani selama tahun 2024. Mana yang sudah cukup baik dan perlu dipertahankan, syukur-syukur ditingkatkan. Ibadah apa pula yang masih sangat kurang dan harus diperbaiki di tahun baru ini.

Pun soal keburukan yang telah lalu, di tahun ini, kita harus bisa menghapusnya. Paling tidak, kita berupaya untuk mengurangi sedikit demi sedikit agar pada waktunya nanti, kita tidak lagi berlaku demikian.

Perlunya kita menjadikan masa lalu sebagai pertimbangan, itu sudah difirmankan Allah swt:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

            "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan" (QS Al-Hasyr: 18).

Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, Tafsir al-Qur’an al-Azhim, menjelaskan bahwa maksud dari memperhatikan apa yang telah diperbuat adalah menilai diri sendiri sebelum pada waktunya nanti bakal dihisab, yakni di akhirat. Hal ini guna melihat apa saja yang telah kita siapkan sebagai bekal untuk menghadap kepada Allah swt kelak. Sebab, kita tentu pernah mendengar bahwa kita harus bekerja keras untuk dunia seakan kita hidup selamanya. Kita juga harus beramal baik untuk akhirat, seakan esok kita akan mati.

Ayat tersebut juga mengingatkan kita akan amal yang telah kita lakukan. Imam As-Shawi dalam Hasyiyah atas Tafsir Jalalain mengatakan, bahwa seluruh amal yang kita perbuat di dunia ini niscaya akan tampak balasannya di hari kiamat kelak. Karenanya, Allah swt mengingatkan kita untuk bertakwa dua kali dalam ayat tersebut.

Menurut Imam Al-Qurthubi, bahwa dengan takwa, yang pertama, mengingatkan kita agar bertobat atas dosa-dosa lalu, sedangkan kedua, sebagai pengingat agar takut bermaksiat di masa yang akan datang. Hal tersebut juga sejalan dengan sebuah hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Tirmidzi, dan Imam Ibnu Majah berikut.

  الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ  

 “Orang yang sukses adalah mereka yang mengevaluasi (introspeksi) dirinya, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan kepada Allah.” (HR al-Baihaqi).  

Di awal tahun 2025 ini, marilah kita renungkan perjalanan hidup kita. Setiap tahun yang berlalu adalah bagian dari usia yang semakin berkurang. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ

"Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat hingga dia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa ia habiskan; tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan; tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan ke mana ia belanjakan; dan tentang tubuhnya, untuk apa ia gunakan."

Waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri masih Allah berikan kepada kita. Maka, jadikanlah tahun ini sebagai awal untuk hidup yang lebih baik.

Semoga kita diberi umur yang barokah agar kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saleh Pribadi dan Sosial

Menyambut Tahun Baru 1446 H

Dalam Perintah Syari'at Ada Kejayaan